Preview Film: Dead Awake (2016)

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak atau berteriak? Jika iya, berarti kamu tidak sendirian. Banyak orang yang pernah dan, bahkan, sering mengalaminya. Fenomena yang dalam bahasa Jawa disebut “tindihan” itu, biasanya, kita alami saat hendak bangun dari tidur. Atau baru saja terlelap. Tubuh kita, rasanya, seperti ditindih sesuatu. Yang membuat kita sulit bangun. Atau berteriak minta tolong.

Sering kali, fenomena tindihan tersebut diikuti oleh rasa dingin yang menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa bangun, kita harus berusaha menggerakkan tangan, kaki, atau kepala. Sekuat tenaga. Hingga seluruh badan bisa digerakkan kembali. Secara medis, keadaan tindihan disebut sebagai sleep paralysis. Alias lumpuh tidur. Karena seluruh tubuh memang tidak bisa digerakkan. Serasa lumpuh.

Berdasarkan penelitian ilmiah, hampir setiap orang pernah mengalami tindihan. Setidaknya, satu atau dua kali sepanjang hidupnya. Sleep paralysis memang bisa terjadi pada siapa saja. Tidak memandang usia maupun jenis kelamin. Baik pria ataupun wanita. Bisa tua atau muda. Namun, biasanya, usia rata-rata orang yang mengalami tindihan pertama kali adalah 14-17 tahun. Yang berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.

Selain itu, yang menarik, saat mengalami sleep paralysis, biasanya, kita juga berhalusinasi. Seperti melihat sosok asing. Atau bayangan hitam. Di sekitar tempat tidur. Oleh karena itu, tak heran, fenomena tindihan sering dikaitkan dengan hal mistis.

Di berbagai belahan dunia, tindihan dipercayai sebagai sosok roh jahat, atau makhluk asing, yang sedang menduduki tubuh kita pada saat tidur. Di Amerika, urban legend tersebut dikenal sebagai incubus atau old hag. Orang-orang kulit hitam sering menyebutnya dengan ungkapan the devil riding your back. Alias setan sedang menindih tubuhmu.

Hampir setiap budaya di dunia ini memang mengenal fenomena tindihan. Di berbagai negara, mitos sleep paralysis tersebut punya sebutan masing-masing. Antara lain: Gui ya shen (Tiongkok), se me subio el muerto (Meksiko), pee umm (Thailand), mara (Islandia), karabasan (Turki), kanashibari (Jepang), ma de (Vietnam), lidercnyomas (Hungaria), haddiela (Malta), suk ninmyo (New Guinea), dll.

Fenomena tindihan itulah yang kemudian diangkat ke layar lebar oleh sutradara Phillip Guzman. Dalam sebuah film ber-genre psychological horror. Yang berjudul Dead Awake (2016). Yang mulai tayang di bioskop-bioskop Cinemaxx Theater, Platinum Cineplex, dan CGV Cinemas Indonesia pada hari Rabu (18/10) yang lalu.

Film Dead Awake ini berkisah tentang seorang gadis yang mengalami gangguan tidur misterius. Yang, setelah sekian lama, akhirnya, menyadari: Ada sesosok makhluk gaib yang mengincar korbannya melalui fenomena sleep paralysis. Si gadis pun berusaha menyelamatkan diri sendiri dan teman-temannya. Sebelum mereka menjadi korban makhluk tersebut!

Btw, sebenarnya, Dead Awake sudah tayang secara terbatas di Amerika pada bulan Mei 2017 lalu. Namun, sayangnya, sejumlah situs review dan kritikus memberi respon yang negatif. Namun, meski demikian, bagi para horrormania, tidak ada salahnya untuk tetap menonton film berdurasi 99 menit ini.

***

Dead Awake

Sutradara: Phillip Guzman
Produser: Phillip Guzman, Philip Marlatt, Kurt Wehner
Penulis Skenario: Jeffrey Reddick
Pemain: Jocelin Donahue, Jesse Bradford, Lori Petty, Brea Grant
Musik: Mark Vanocur
Sinematografi: Dominique Martinez
Penyunting: Peter Devaney Flanagan
Produksi: Aristar Entertainment, Gama Entertainment Partners, Incendiary Features
Distributor: FilmRise
Durasi: 99 menit
Rilis: 12 Mei 2017 (Amerika Serikat), 18 Oktober 2017 (Indonesia)

Rating (hingga 23 Oktober 2017)
IMDb: 4,7/10
Rotten Tomatoes: 17%

***

Edwin Dianto
Pekerja Teks Komersial, Baper Blogger & Writer
E-mail: edwindianto@gmail.com
Blog: edwindianto.wordpress.com
Follow Twitter & Instagram @edwindianto & @filmaniaindo untuk info film-film terbaru.

Preview Film: Dead Awake (2016)

Leave a comment