Preview Film: Black Widow (2021)

Kabar gembira bagi para penggemar Black Widow. Di Amerika, film solo tentang anggota Avengers yang supersexy tersebut, akhirnya, dirilis secara bersamaan, pada hari Jumat (9/7) ini, di bioskop dan platform streaming Disney+ with Premier Access. Semula, rencananya, film yang dibintangi oleh aktris superhot Scarlett Johansson ini bakal dirilis pada 1 Mei 2020. Namun, akhirnya, harus ditunda sampai tiga kali setelah pandemi Covid-19 melanda dunia.

Film Black Widow ini menjadi pembuka Marvel Cinematic Universe Phase Four. Alias fase keempat MCU. Namun, sayangnya, di Indonesia, film superhero produksi Marvel Studios ini harus tertunda jadwal rilisnya. Karena seluruh bioskop di Jawa dan Bali harus tutup sementara. Tepatnya, setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama 3-20 Juli 2021.

Ide untuk membuat film solo Black Widow, sejatinya, sudah ada sejak April 2004. Kala itu, Lionsgate menggandeng David Hayter untuk menulis skenario dan menyutradarai filmnya. Namun, proyek tersebut kemudian macet dan tidak berlanjut. Pada Juni 2006, Marvel Studios mengambil-alih hak untuk memfilmkan Black Widow. Namun, proyek film solonya tetap tidak kunjung dibuat. Mungkin, karena nama Black Widow, kala itu, masih belum sepopuler Iron Man, Hulk, Captain America, ataupun Thor.

Karakter Black Widow sendiri pertama kali muncul dalam antologi komik Marvel Tales of Suspense #52 (April 1964). Yang dikarang oleh Stan Lee, Don Rico, dan Don Heck. Awalnya, dikisahkan, Black Widow merupakan tokoh antagonis dari Rusia. Yang menjadi musuh Iron Man. Namun, akhirnya, mantan pebalet tersebut membelot ke Amerika. Lalu menjadi agent of S.H.I.E.L.D. dan menjadi anggota Avengers.

Dalam versi komik, nama asli Black Widow adalah Natalia Alianovna Romanova, aka Natasha Romanoff. Dikisahkan, sejak kecil, dia direkrut dan dilatih oleh Dinas Intelijen Uni Soviet, KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti), yang kini sudah bubar itu, untuk menjadi mata-mata. Gadis yatim-piatu tersebut kemudian tumbuh menjadi seorang assassin. Yang jago bertarung. Dengan kemampuan bela diri tingkat tinggi.

Seperti para assassin lainnya, selain jago gelut, Black Widow juga dilengkapi dengan berbagai peralatan dan persenjataan canggih. Salah satunya, di sabuknya, terdapat bahan peledak. Di samping itu, cewek cantik berambut merah dan bermata biru tersebut juga memiliki gelang yang berisi kabel untuk berayun dan memanjat. Lalu sarung tangan gadis bertinggi badan 1,7 meter dengan berat badan 57 kilogram tersebut juga bisa menyetrum.

Dalam MCU, Black Widow pertama kali muncul dalam film Iron Man 2 (2010). Dikisahkan, awalnya, karakter yang diperankan oleh Scarlett Johansson tersebut merupakan mata-mata dari Rusia. Yang ditugaskan oleh KGB untuk mengumpulkan berbagai informasi rahasia. Namun, setelah dikhianati oleh KGB, akhirnya, Black Widow keluar dari organisasi tersebut. Lalu dia direkrut oleh Direktur S.H.I.E.L.D. Nick Fury (Samuel L. Jackson) untuk membentuk Avengers.

Black Widow, aka Natasha “Nat” Romanoff, memang memiliki peran besar dalam pembentukan Avengers. Bahkan, selain Nick Fury, Nat pula yang awalnya membujuk Iron Man, aka Tony Stark (Robert Downey Jr.), agar mau bergabung dalam geng superhero tersebut. Bersama dengan Hulk (Mark Ruffalo), Thor (Chris Hemsworth), Hawkeye (Jeremy Renner), dan Captain America (Chris Evans).

Nasib Natasha Romanoff kemudian memang berakhir tragis dalam film Avengers: Endgame (2019). Namun, masih banyak kisah hidupnya yang belum terungkap. Lewat film solonya ini, masa lalu Black Widow dieksplor lebih jauh. Petualangan Nat, dalam rentang waktu antara Captain America: Civil War (2016) dan Avengers: Infinity War (2018), akan diceritakan.

Untuk mengarang kisah Black Widow, pada akhir 2017 yang lalu, Presiden Marvel Studios Kevin Feige, selaku produser film ini, menggaet sineas yang cukup berpengalaman: Jac Schaeffer. Sebelumnya, wanita kelahiran New Jersey, 26 Oktober 1978, tersebut memulai debutnya sebagai produser, sutradara, dan sekaligus penulis skenario film TiMER (2009). Setelah itu, dia menjadi penulis naskah film pendek Olaf’s Frozen Adventure. Yang tayang di bioskop bersama film Coco (2017) itu.

Jac Schaefer, yang menjadi kreator serial WandaVision (2021) itu, kemudian menulis cerita Black Widow bersama Ned Benson. Selain itu, Marvel Studios juga mengajak Scarlett Johansson, aka ScarJo, selaku pemeran utama, untuk membahas ide ceritanya. Setelah dianggap matang, pada 2018, mereka kemudian menggaet sineas wanita Cate Shortland sebagai sutradara dan Eric Pearson sebagai penulis skenarionya.

Proses syuting Black Widow sendiri kemudian dilangsungkan pada bulan Mei hingga Oktober 2019. Dengan mengambil lokasi di Norwegia, Budapest, Maroko, Pinewood Studios di Inggris, serta di Atlanta dan Macon, Georgia. Bujet produksi yang dihabiskan, kabarnya, mencapai lebih dari USD 200 juta.

Dalam film solo perdananya ini, Black Widow (Scarlett Johansson), selaku tokoh utama, dipastikan bakal hadir bersama banyak tokoh pendukung. Antara lain: Alexei Shostakov, aka Red Guardian (David Harbour), Rick Mason (O-T Fagbenle), serta dua jagoan cewek lainnya: Yelena Belova (Florence Pugh) dan Melina Vostokoff (Rachel Weisz).

Saat diwawancarai dalam ajang San Diego Comic-Con (SDCC) pada 20 Juli 2019 yang lalu, Scarlett Johansson mengungkapkan bahwa film Black Widow ini bakal menampilkan banyak sisi kelemahan Natasha Romanoff. “Dia benar-benar bergelut dengan dirinya sendiri,” ujar mantan istri Ryan Reynolds tersebut.

Selain itu, menurut ScarJo, film Black Widow ini juga bakal sangat brutal. Karena banyak menampilkan adegan pertarungan hand-to-hand yang menyakitkan. Bahkan, sampai ada produser yang datang ke lokasi syuting dan berkata, “Ada lebih banyak pertarungan dalam film ini daripada film-film MCU lainnya yang pernah kita buat.”

Di samping menghadirkan ScarJo, dalam ajang SDCC 2019, Marvel Studios juga menyajikan footage pertama Black Widow. Meski film ini, kala itu, baru melakoni syuting 30 hari. Video singkat yang penuh dengan adegan pertarungan tersebut tampak berlatar lokasi di Budapest, Hungaria. Selain itu, juga terlihat sosok Taskmaster (pemerannya belum diungkap). Yang menjadi villain utama dalam film ini.

Setelah menyajikan teaser Black Widow dalam ajang SDCC 2019, Marvel Studios kemudian menyuguhkan cuplikan film ini dalam ajang D23 Expo pada akhir Agustus 2019 yang lalu. Video singkat tersebut tetap berlatar lokasi di Budapest, Hungaria. Namun, lebih memperlihatkan hubungan antara Natasha Romanoff dan Yelena Belova. Keduanya tampak bertarung sangat intens.

Selain menyajikan teaser, Marvel Studios juga menampilkan video dari lokasi syuting Black Widow di London, Inggris. Dalam video tersebut, tampak Scarlett Johansson, Florence Pugh, dan David Harbour menyapa para audience yang memadati Hall D23 Expo. “Kami sangat ingin bisa menemui kalian secara langsung, tapi kami sedang syuting,” ujar ScarJo.

Dua cuplikan singkat dari ajang SDCC dan D23 Expo tadi membuat para fans semakin penasaran. Hingga, akhirnya, pada 3 Desember 2019 yang lalu, Marvel Studios merilis teaser trailer perdana yang mengungkap lebih banyak plot Black Widow. “Aku dulu tak punya apa-apa. Kemudian aku mendapatkan pekerjaan ini, keluarga ini. Namun, tak ada hal yang bertahan selamanya,” curhat Natasha Romanoff. Membuka teaser trailer tersebut.

Setelah itu, scene selanjutnya menampilkan adegan flashback beberapa momen besar Black Widow dalam film-film MCU sebelumnya. Misalnya, dalam The Avengers (2012) dan Captain America: The Winter Soldier (2014). Selain itu, teaser trailer tersebut juga menampilkan masa-masa awal Natasha Romanoff. Ketika dia masih bau kencur dan baru mengikuti training assassin di Red Room.

FYI, Red Room, yang sempat muncul sekilas dalam film Avengers: Age of Ultron (2015), merupakan program elite KGB. Yang bertujuan untuk menelurkan assassin-assassin cewek paling mematikan di dunia. Yang dijuluki sebagai Black Widow. Natasha Romanoff merupakan Black Widow yang pertama, sedangkan Yelena Belova adalah Black Widow kedua yang dilahirkan oleh Red Room. Mereka sama-sama jago bertarung dan memiliki kemampuan yang setara.

Dalam film Black Widow ini, Natasha Romanoff memang bakal bertemu kembali, alias reuni, dengan “keluarga” nonbiologisnya. Selain Yelena Belova, juga ada Alexei Shostakov, aka Red Guardian, dan Melina Vostokoff. Red Guardian merupakan super-soldier dari Rusia. Alias Captain America versi Uni Soviet. Ia menjadi sosok “ayah” bagi Natasha sebelum bergabung dengan Avengers.

Sementara itu, Melina merupakan sosok “ibu” bagi para alumni Red Room. Dalam versi komik, sejatinya, Melina merupakan sosok villain dengan nama julukan Iron Maiden. Namun, dalam teaser trailer film ini, dia memakai kostum yang sama dengan Black Widow. Apakah nantinya bakal terjadi plot twist: Melina menusuk Natasha Romanoff dari belakang?

Saat diwawancarai, Scarlett Johansson memang menyatakan bahwa Black Widow adalah film tentang memaafkan diri sendiri dan tentang keluarga. Jadi, dia menegaskan bahwa film ini bukan sekadar film tentang asal-usul Natasha Romanoff sebelum bergabung dengan Avengers. ScarJo tidak ingin kisah film ini terasa dangkal.

Yang menarik, dalam teaser trailer film ini, Black Widow terlihat muncul dengan kostum berwarna putih. Padahal, biasanya, dia identik dengan kostum berwarna hitam. Sesuai dengan nama julukannya. Tampaknya, kostum putih tersebut merupakan kostum kamuflase, alias penyamaran. Karena, dalam adegan tersebut, Natasha Romanoff tampak sedang beraksi di lokasi yang dipenuhi salju putih.

Kostum putih tersebut, sejatinya, muncul pertama kali dalam limited series Black Widow: Deadly Origin. Yang dirilis pada 2010 silam. Selain itu, kostum anyar tersebut juga sudah pernah dipamerkan di show floor D23 Expo. Pada Agustus 2019 yang lalu.

Selain menggunakan kostum putih dan bereuni dengan keluarga lamanya di Rusia, Natasha Romanoff juga bakal menghadapi beberapa tokoh antagonis dalam film Black Widow ini. Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Thaddeus Ross. Yang dulu membikin banyak masalah dalam film Captain America: Civil War itu. Dalam teaser trailer film ini, tampak sekilas mantan jenderal U.S. Army tersebut. Yang kembali diperankan oleh William Hurt.

Selain Thaddeus Ross, karakter antagonis yang menjadi musuh utama Black Widow dalam film ini adalah Taskmaster. Sosok villain misterius tersebut muncul sekilas dalam teaser trailer. Ia terlihat memakai armor dan topeng tengkorak. Serta bersenjatakan panah. Dalam versi komik, dikisahkan, Taskmaster mahir menggunakan berbagai macam senjata. Selain itu, ia juga bisa meniru kemampuan siapa pun yang ia lihat dengan sempurna.

Penampakan Taskmaster kemudian ditampilkan lebih jelas dalam final trailer film ini. Yang dirilis pada 9 Maret 2020 yang lalu. Dalam cuplikan tersebut, ia tampak begitu agresif menyerang Natasha Romanoff yang sedang berada di dalam mobil. Akibatnya, mobil tersebut langsung terbalik dan meledak. Setelah itu, Nat berusaha untuk menyerang balik. Namun, dia kemudian menyadari bahwa Taskmaster bukanlah lawan biasa. Karena ia berusaha untuk mengopi gerakan Black Widow. Dan menanti saat yang tepat untuk betarung satu lawan satu.

Seperti dalam versi komiknya, dalam versi filmnya ini, Taskmaster memang dikisahkan mampu meniru gerakan dan gaya bertarung banyak superhero. Ia bisa meniru gerakan ala Captain America ketika beraksi dengan perisainya. Atau gerakan ala Hawkeye ketika beraksi dengan panahnya. Selain itu, ketika berhadapan dengan Red Guardian, Taskmaster juga terlihat menyilangkan kedua tangannya dan menunjukkan cakarnya. Persis seperti gerakan yang dilakukan oleh Black Panther (Chadwick Boseman).

Di samping menampilkan aksi Taskmaster, final trailer Black Widow juga mengungkap lebih dalam tentang Red Room. Seperti dalam versi komiknya, dalam versi filmnya ini, dikisahkan, program rahasia peninggalan Uni Soviet tersebut melatih banyak gadis muda untuk menjadi pembunuh dengan kemampuan luar biasa. Yang disebut sebagai Black Widow. Yang namanya diambil dari jenis laba-laba betina beracun paling mematikan di dunia.

Program Red Room dikisahkan sangat kejam. Para gadis yatim-piatu yang masuk ke sana harus menjalani latihan senjata, taktik, dan bertempur setiap hari. Selain itu, mereka juga kerap diadu bertarung hingga yang kalah mati. Natasha Romanoff dan Yelena Belova adalah alumni Red Room. Dalam salah satu scene, tampak Yelena sedang diikat dan disuntik.

“Ia (Taskmaster) mengendalikan Red Room. Mereka dimanipulasi. Sepenuhnya sadar, tapi tak punya pilihan,” ujar Yelena Belova dalam final trailer tersebut. Menurutnya, para Black Widow muda dari Red Room berada dalam pengaruh Taskmaster. Mereka kemudian ditugaskan untuk memburu Yelena dan Natasha Romanoff.

Dalam final trailer film ini, tampak sekelompok cewek berkostum hitam sedang mengejar Nat dan Yelena. “Ada berapa banyak (Black Widow) di sana?” tanya Nat. “Cukup,” jawab Yelena. Pertarungan antar-Black Widow dalam film ini, tampaknya, bakal menarik. Karena mereka terlahir dari program yang sama.

Natasha Romanoff kemudian bertekad untuk mengakhiri program Black Widow. Tidak sekadar menghabisi Taskmaster, tapi juga menghancurkan Red Room. “Kita harus kembali saat semua ini dimulai. Sehingga mereka tak akan melakukannya lagi terhadap orang lain,” ujar Nat kepada Yelena Belova.

Perjuangan Natasha Romanoff dan Yelena Belova kemudian didukung oleh Melina Vostokoff dan Red Guardian. “Kita adalah keluarga. Kami akan bertarung bersamamu,” tegas Red Guardian dalam final trailer film ini.

Btw, saat diwawancarai pada Juli 2020 yang lalu, sutradara Cate Shortland menjelaskan, film Black Widow ini akan menjadi rangkuman perjalanan Natasha Romanoff selama lebih dari satu dekade bersama Avengers. Sementara itu, menurut Scarlett Johansson, film ini mengangkat kisah yang kompleks. “Natasha ditakdirkan menempuh jalan yang sudah ditentukan orang lain. Dia menyimpan banyak perasaan yang akan tercurah dan akan kalian lihat dalam film ini,” ujar ScarJo.

Selain itu, yang juga menarik, Cate Shortland mengungkap, film ini akan menceritakan latar belakang Natasha Romanoff dan sekaligus memperkenalkan Yelena Belova. Yang dipersiapkan sebagai the next Black Widow. Seperti dalam versi komiknya. Jadi, bagi para fans MCU yang patah hati, setelah melihat Nat mengorbankan diri demi mengalahkan Thanos (Josh Brolin) dalam film Avengers: Endgame, tidak perlu terlalu bersedih. Karena kisah Black Widow bakal dilanjutkan oleh Yelena.

Menurut Cate Shortland, awalnya, tidak ada rencana untuk membuat sekuel Black Widow. Namun, akting luar biasa Florence Pugh, pemeran Yelena Belova, membuat Marvel Studios berpikir lain. “Kami tahu akting Florence keren. Namun, kami baru menyadari dia sangat luar biasa ketika memproduksi film ini,” ujar sineas kelahiran Australia, 10 Agustus 1968, tersebut.

Selain Cate Shortland, Scarlett Johansson juga dengan senang hati mewariskan karakter Black Widow kepada Florence Pugh. “Scarlett seperti menyerahkan tongkat estafet. Film ini adalah penanda bahwa cerita tentang superhero perempuan akan kembali dimulai,” lanjut Shortland.

Akhir-akhir ini, seiring dengan berkembangnya feminisme, film-film tentang superhero cewek memang semakin marak di Hollywood. Salah satunya adalah Black Widow. Yang karakternya banyak diidolakan karena mencerminkan sosok perempuan tangguh. Aksi Natasha Romanoff dalam sebuah film solo telah lama dinanti oleh para penggemarnya.

Saat diwawancarai pada September 2020 yang lalu, Scarlett Johansson mengungkap, film Black Widow ini memang mengandung unsur feminisme. “Seseorang bertanya kepadaku apakah Natasha (Romanoff) seorang feminis. Tentu saja dia feminis, sudah jelas. Itu pertanyaan yang cukup konyol,” ujar ScarJo.

Selain itu, Scarlett Johansson juga mengatakan bahwa film Black Widow ini merefleksikan gerakan #MeToo dan Time’s Up. “Aku pikir, film ini, secara khusus, sangat merefleksikan apa yang terjadi sehubungan dengan #MeToo dan Time’s Up,” menurut aktris kelahiran New York City, 22 November 1984, tersebut.

Menurut Scarlett Johansson, sutradara Cate Shortland merupakan orang yang paling aware terhadap isu #MeToo dan Time’s Up dalam film Black Widow ini. “Sangat penting baginya membuat film tentang perempuan yang membantu perempuan lain, perempuan yang mendorong perempuan lain keluar dari situasi yang sangat sulit,” tegas ScarJo.

FYI, #MeToo adalah gerakan perlawanan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual. Gerakan tersebut mulai populer di Hollywood pada Oktober 2017. Tepatnya, sejak kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh produser film terkenal Harvey Weinstein mencuat. Kala itu, banyak korban pelecehan seksual yang buka suara, alias speak up, dengan menggunakan tagar #MeToo di media sosial.

Sementara itu, Time’s Up adalah gerakan perlawanan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual yang digalakkan oleh para selebriti Hollywood. Gerakan yang diluncurkan pada 1 Januari 2018 tersebut merupakan respons terhadap kasus Harvey Weinstein dan #MeToo.

Btw, saat diwawancarai pada 29 Juni yang lalu, Scarlett Johansson mengakui, sebelas tahun memerankan Black Widow dalam MCU adalah hal yang sangat berharga baginya. Istri Colin Jost tersebut merasa telah mendapatkan pengalaman yang luar biasa selama bekerja dengan keluarga Marvel. Dia mengaku bakal merindukannya. Oleh karena itu, ScarJo merasa sangat bangga dengan film Black Widow ini.

Namun, meski demikian, selain bangga, Scarlett Johansson juga berpikir bahwa film Black Widow ini bakal terasa pahit. Sebab, film ini bakal menjadi film terakhirnya dalam memerankan karakter superspy tersebut. “Aku pikir itu hebat untuk bisa keluar dengan baik. Film ini berbeda dari film-film Marvel yang pernah aku lakukan sebelumnya. Jadi, ya.. Seperti yang aku katakan, ini pahit,” ujar ScarJo.

Sementara itu, menurut Presiden Marvel Studios Kevin Feige, film Black Widow ini tidak hanya akan menampilkan backstory Natasha Romanoff, tapi juga petualangannya di antara film-film MCU lainnya. “Dia punya latar cerita yang kaya. Kami sudah mengisyaratkan hal itu dalam semua film lainnya,” ujar produser asal Amerika kelahiran 2 Juni 1973 tersebut.

Selain itu, Kevin Feige mengungkap, Marvel Studios juga melakukan pendekatan dengan cara yang berbeda, dan tak terduga, terhadap backstory Natasha Romanoff dalam film ini. “Dia sudah melakukan banyak hal selama ini. Seperti yang sudah kita lihat dalam film-film lainnya. Beberapa di antaranya akan mengejutkan orang-orang,” jamin Feige.

Benarkah aksi Black Widow dalam film solonya ini bakal semengejutkan itu? Mari kita buktikan sendiri dengan menontonnya. Semoga para fans Marvel di Indonesia masih bisa menyaksikan film ini di bioskop layar lebar. Entah kapan.

***

Black Widow

Sutradara: Cate Shortland
Produser: Kevin Feige
Penulis Skenario: Eric Pearson
Pengarang Cerita: Jac Schaeffer, Ned Benson
Berdasarkan: Black Widow oleh Stan Lee, Don Rico, Don Heck
Pemeran: Scarlett Johansson, Florence Pugh, David Harbour, O-T Fagbenle, William Hurt, Ray Winstone, Rachel Weisz
Musik: Lorne Balfe
Sinematografi: Gabriel Beristain
Penyunting: Matthew Schmidt, Leigh Folsom Boyd
Perusahaan Produksi: Marvel Studios
Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures
Durasi: 133 menit
Negara: Amerika Serikat
Bahasa: Inggris
Genre: Action, Adventure
Klasifikasi Usia: PG-13 (R13+)
Anggaran: USD 200 juta
Tanggal Rilis: 29 Juni 2021 (world premieres), 9 Juli 2021 (Amerika Serikat)

Rating (hingga 9 Juli 2021)
Rotten Tomatoes – Tomatometer: 81% (Certified Fresh)
Rotten Tomatoes – Audience Score: 94% (Fresh)
Metacritic: 67/100
CinemaScore: —
PostTrak: —
IMDb: 7,4/10
Edwin Dianto (Filmania): —

***

Edwin Dianto
Pekerja Teks Komersial, Baper Blogger & Writer
E-mail: edwindianto@gmail.com
Blog: edwindianto.wordpress.com
Follow Twitter & Instagram @edwindianto & @filmaniaindo untuk info film-film terbaru.

Preview Film: Black Widow (2021)

3 thoughts on “Preview Film: Black Widow (2021)

Leave a comment