Preview Film: A Wrinkle in Time (2018)

Sebelum mengakuisisi Marvel dengan The Avengers-nya dan Lucasfilm dengan Star Wars-nya, Disney lebih dulu dikenal sebagai penghasil film-film fantasi dengan pesan moral yang mendalam. A Wrinkle in Time, yang baru tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada hari Jumat (16/3) kemarin, menjadi film fantasi rilisan terbaru Disney yang siap menghibur dan menginspirasi penonton.

A Wrinkle in Time memang menyimpan banyak pesan tentang kebaikan. Melalui film besutan sutradara Ava DuVernay ini, penonton akan diajak melintasi ruang dan waktu. Untuk melihat bagaimana kebaikan dan kegelapan bertarung. Namun, pada akhirnya, cintalah yang akan memenangkan semuanya.

Selain itu, melalui A Wrinkle in Time, dengan memasang bintang-bintang wanita dari berbagai ras sebagai para pemeran utamanya, penonton juga akan diajak memahami kecantikan yang universal. Yang tidak hanya mengagungkan wanita berkulit putih seperti yang selama ini mendominasi berbagai tayangan dari Hollywood.

Kisah film A Wrinkle in Time ini diadaptasi dari sebuah epic adventure novel karya Madeleine L’Engle. Yang terbit pada tahun 1962 silam. Tokoh utamanya adalah seorang gadis abege. Yang bernama Meg Murry (Storm Reid). Yang tidak menyadari bahwa dirinya, sebenarnya, memiliki kemampuan supranatural.

Meg adalah putri dari dua orang fisikawan terkenal. Yaitu: Dr. Kate (Gugu Mbatha-Raw) dan Dr. Alex Murry (Chris Pine). Namun, sejak kecil, dia tidak pernah mengenal sosok ayahnya. Saat beranjak remaja, barulah Meg tahu: Bahwa sang ayah dulu menghilang setelah melakukan perjalanan lintas dimensi untuk menemukan sebuah planet baru.

Bersama sobatnya, Calvin O’Keefe (Levi Miller), dan sang adik, Charles Wallace Murry (Deric McCabe), Meg kemudian bertualang untuk mencari ayahnya. Dengan dibantu oleh tiga makhluk astral, yang disebut sebagai the three celestials: Mrs. Which (Oprah Winfrey), Mrs. Whatsit (Reese Whiterspoon), dan Mrs. Who (Mindy Kaling), Meg pun berkelana melewati berbagai planet dan melintasi dimensi waktu. Bahaya apa yang bakal dihadapinya? Berhasilkah Meg menemukan ayahnya yang hilang?

Selain tokoh utama Meg Murry, A Wrinkle in Time memang menampilkan tiga karakter yang juga tak kalah penting. Yaitu, para celestial. Yang awalnya adalah bintang itu. Karena suatu hal, para celestial kemudian menjadi hidup. Dan memiliki kemampuan ajaib. Di samping itu, ketiganya juga mewakili berbagai ras. Dengan karakterisasi yang kuat. Yang diperankan oleh tiga aktris terkenal.

Mrs. Which, yang keibuan, adalah sosok yang paling dewasa di antara tiga celestial. Dia mampu menghadapi sifat ababil Meg. Yang selalu galau dan baper itu. Selain itu, Mrs. Which juga merupakan sosok yang cerdas dan berpengetahuan luas. Yang selalu mengingatkan Meg agar tidak pernah menyerah dan berani berjuang.

Selain Mrs. Which, juga ada Mrs. Who. Yang merupakan sosok celestial yang paling kritis. Yang banyak memberikan pesan kehidupan untuk diterapkan oleh Meg.

Sementara itu, berbeda dari Mrs. Which dan Mrs. Who, yang bijaksana, tapi cenderung kaku itu, Mrs. Whatsit adalah sosok yang humoris. Yang paling pandai mencairkan suasana. Selain itu, sosok termuda di antara tiga celestial tersebut juga sangat berani. Dia sering membantu Meg dalam melawan kegelapan.

Btw, dalam versi novel asli A Wrinkle in Time, Meg digambarkan sebagai seorang cewek berkulit putih dan berambut merah. Namun, dalam versi film live-action-nya ini, sosoknya ditampilkan sebagai gadis berkulit hitam. Dengan rambut keriting.

Yang menarik, sebelum diterbitkan pada 1962 silam, draft novel A Wrinkle in Time, kabarnya, sempat ditolak oleh 26 penerbit! Namun, Madeleine L’Engle tidak pernah menyerah. Hingga, akhirnya, dia berhasil menemukan publisher yang mau menerbitkan novelnya. Tepatnya, saat liburan pada Peringatan Tea Party Amerika.

Kisah A Wrinkle in Time, sejatinya, merupakan semi-autobiografi dari sang pengarang. Berbagai kegalauan yang dirasakan oleh Meg, sebenarnya, adalah interpretasi dari perasaan Madeleine L’Engle. Yang dulu pernah mendapatkan perlakuan tak adil dari teman-temannya itu.

Seperti halnya Madeleine L’Engle, tokoh Meg Murry memang dikisahkan sangat depresi. Karena kerap di-bully oleh teman-temannya di sekolah. Selain itu, dia juga membenci rambut dan warna kulitnya. Meg baru sadar, bahwa dirinya adalah orang yang beruntung, setelah bertualang mencari ayahnya. Kisah A Wrinkle in Time memang menyiratkan pesan moral: Agar kita bisa berdamai dan mencintai diri sendiri.

Dalam trailer pertama A Wrinkle in Time yang dirilis pada bulan Juli 2017, terlihat bahwa film ini seolah membawa penonton ke dimensi lain di luar Bumi. Disney memang mengemas film petualangan fantasi ini dengan balutan efek CGI yang keren. Seperti film-film Disney lainnya, A Wrinkle in Time juga menyelipkan banyak pesan moral. Salah satunya, tentang betapa indahnya hidup dalam perbedaan.

Saat diwawancarai, sutradara Ava DuVernay mengaku ditantang oleh Disney. Yakni, untuk membuat film yang menampilkan dunia sebagai tempat tinggal yang aman bagi semua manusia. Oleh karena itu, dia menginginkan para pemainnya datang dari warna kulit yang berbeda. Ava ingin para cast A Wrinkle in Time mendeskripsikan seluruh dunia yang terdiri dari berbagai ras.

Selain melibatkan cast dari berbagai warna kulit, Ava DuVernay juga menggandeng banyak musisi top untuk menggarap soundtrack A Wrinkle in Time. Mulai dari DJ Khaled, yang berkolaborasi dengan Demi Lovato dalam membawakan lagu ‘I Believe’, hingga Chloe X Halle, Sia, dan Sade. Di samping itu, juga ada lagu ‘Scars to Your Beautiful’ milik Alessia Cara.

Ava DuVernay pun, akhirnya, mengukir sejarah lewat A Wrinkle in Time. Dia menjadi perempuan berkulit hitam pertama yang menyutradarai film live-action dengan bujet lebih dari USD 100 juta. Sebelumnya, dia hanya dikenal sebagai penghasil film biopic berkualitas. Seperti Selma (2014) dan film rilisan Netflix 13th (2016).

Namun, sayangnya, rekor yang sudah ditorehkan oleh Ava DuVernay, tampaknya, kurang berbuah manis. Dia gagal mengikuti jejak sesama sutradara wanita lainnya: Patty Jenkins. Yang sukses dengan film blockbuster berbujet besar Wonder Woman (2017) itu. Setelah dirilis di Amerika pada 9 Maret 2018, A Wrinkle in Time mencatat pendapatan yang biasa-biasa saja. Bahkan, hingga sekarang, film berdurasi 109 menit ini hanya mampu mengumpulkan pemasukan USD 55 juta. Masih jauh untuk sekadar balik modal dari bujetnya. Yang mencapai USD 100 juta itu.

Tentu saja, hasil jeblok di box office tersebut sangat tidak memuaskan. Padahal, sejak awal, Disney sudah sesumbar bahwa A Wrinkle in Time bakal mengalahkan film rilisan Warner Bros. Pictures: Wonder Woman. Yang sama-sama berbujet jumbo dan digarap oleh sutradara perempuan itu.

Selama ini, Disney memang seakan tidak berjodoh dengan film-film live-action nonsekuel, franchise, atau yang tidak diadaptasi dari versi animasi. Selain A Wrinkle in Time, sebut saja Saving Mr. Banks (2013), The BFG (2016), Pete’s Dragon (2016), Queen of Katwe (2016), dan Alice Through the Looking Glass (2016). Yang semuanya juga jeblok di pasaran itu.

Yang lebih nyesek, selain termehek-mehek di box office, A Wrinkle in Time juga mendapat review cenderung negatif dari para kritikus. Film ini dinilai setipe dengan Tomorrowland (2015). Dan, mungkin, nasibnya juga bakal sama: Gagal diterima oleh publik. Meski sudah mengusung bintang bernama besar seperti George Clooney.

***

A Wrinkle in Time

Sutradara: Ava DuVernay
Produser: Jim Whitaker, Catherine Hand
Penulis Skenario: Jennifer Lee, Jeff Stockwell
Berdasarkan: A Wrinkle in Time by Madeleine L’Engle
Pemain: Oprah Winfrey, Reese Witherspoon, Mindy Kaling, Gugu Mbatha-Raw, Michael Peña, Storm Reid, Zach Galifianakis, Chris Pine
Musik: Ramin Djawadi
Sinematografi: Tobias A. Schliessler
Penyunting: Spencer Averick
Produksi: Walt Disney Pictures, Whitaker Entertainment
Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures
Durasi: 109 menit
Budget: USD 100 juta
Rilis: 26 Februari 2018 (El Capitan Theatre), 9 Maret 2018 (Amerika Serikat), 16 Maret 2018 (Indonesia)

Rating (hingga 18 Maret 2018)
IMDb: 4,2/10
Rotten Tomatoes: 40%
Metacritic: 53/100
CinemaScore: B

***

Edwin Dianto
Pekerja Teks Komersial, Baper Blogger & Writer
E-mail: edwindianto@gmail.com
Blog: edwindianto.wordpress.com
Follow Twitter & Instagram @edwindianto & @filmaniaindo untuk info film-film terbaru.

Preview Film: A Wrinkle in Time (2018)

Leave a comment