Ulasan Film: The Possession of Hannah Grace (2018)

Possession, alias kerasukan, dan eksorsisme, alias proses pengusiran setan, masih menjadi tema yang sexy. Terutama, bagi sebagian besar film horror supranatural. Mulai dari The Exorcist (1973), yang legendaris itu, lalu The Conjuring (2013), hingga The Possession of Hannah Grace. Yang gentayangan di bioskop-bioskop Indonesia mulai hari Jumat (30/11) ini.

Film The Possession of Hannah Grace yang semula berjudul Cadaver ini dibesut oleh sutradara asal Belanda: Diederik Van Rooijen. Dan dibintangi oleh aktris asal Kanada: Shay Mitchell. Yang mana keduanya, bisa dibilang, merupakan nama-nama baru yang belum begitu dikenal di Hollywood.

Kisah The Possession of Hannah Grace sendiri berfokus pada seorang polisi wanita. Yang bernama Megan Reed (Shay Mitchell). Yang sedang mengalami depresi dan trauma berat. Setelah menyaksikan partner-nya tewas saat sedang bertugas. Dikisahkan, Megan kemudian masuk pusat rehabilitasi untuk mengatasi masalahnya. Selain itu, agar cepat sembuh, dia juga melepas statusnya sebagai polwan.

Namun, tak lama kemudian, dikisahkan, Megan Reed mendapat pekerjaan baru: Sebagai penjaga kamar mayat. Di sebuah rumah sakit. Dalam profesi barunya, tugas Megan adalah menerima jenazah, melakukan pemeriksaan, mendatanya, lalu menyimpannya di sebuah ruangan khusus mayat.

Awalnya, semua berjalan lancar. Hingga, pada suatu ketika, Megan Reed mendapat kiriman jenazah seorang gadis. Yang bernama Hannah Grace (Kirby Johnson). Yang kondisinya rusak berat. Yang, dikisahkan, meninggal setelah kegagalan proses pengusiran setan (eksorsisme).

Banyak yang meyakini, jika ada orang yang tewas di tengah-tengah proses eksorsisme, setan yang semula merasuki tubuh orang tersebut bakal mencari inang yang baru. Namun, Megan Reed tidak mempercayai hal itu. Baginya, setelah meninggal, segala urusan bakal selesai.

Sikap skeptis Megan Reed tadi, akhirnya, mendapat ujian. Tepatnya, ketika mulai tampak keganjilan-keganjilan di luar nalar. Yang muncul sejak kedatangan jenazah Hannah Grace. Mulai dari terdengarnya suara-suara aneh, berputarnya rekaman video yang mengerikan, hingga Megan tiba-tiba terkunci sendirian di dalam kotak mayat!

Btw, sesuai dengan judulnya, The Possession of Hannah Grace memang menyajikan tema horror klasik. Yaitu: Possession. Alias kerasukan. Namun, para fans horror yang mengharapkan adegan eksorsis yang menegangkan, mungkin, bakal kecewa. Karena scene pengusiran setan, yang biasanya menyeramkan itu, hanya menjadi pengantar pada menit-menit pertama film berdurasi 85 menit ini. Selebihnya, sepanjang film, hanya mengisahkan tentang bagaimana Hannah Grace kembali hidup dari kematiannya.

Sutradara Diederik Van Rooijen memang tidak menghadirkan banyak jump scare yang mengagetkan. Tidak seperti film-film horror pada umumnya. Keseraman dalam The Possession of Hannah Grace lebih ia tonjolkan lewat sisi visual. Suasana kamar mayat, tempat Megan Reed bekerja, digambarkan sangat kelam. Nuansa horror-nya sangat terasa. Belum lagi kesunyiannya. Yang membuat situasinya semakin mencekam.

Namun, di antara semuanya, yang paling mengerikan dalam The Possession of Hannah Grace adalah bentuk tubuh dan ekspresi Hannah Grace saat dia kerasukan. Aktris Kirby Johnson tampak cukup meyakinkan dalam memerankan sosok mayat hidup tersebut. Terutama, saat dia memburu mangsa-mangsanya.

Gambaran sosok iblis yang merasuki Hannah Grace memang tampak begitu brutal. Yang, kemungkinan besar, bakal membuat penonton bergidik ketakutan. Iya. The Possession of Hannah Grace memang menyuguhkan visualisasi mayat Hannah Grace yang mengenaskan. Yang penuh dengan luka sayatan. Yang menganga lebar. Di leher. Dan di perut. Selain itu, juga ada luka bakar. Di separo tubuhnya. Plus mata biru terangnya. Yang terbuka itu.

Hannah Grace, dikisahkan, bisa meregenerasi tubuhnya. Dia menjadi setan yang mirip zombie bertubuh kurus, tapi cukup lincah dalam bergerak dan memburu korban-korbannya. Sekilas, caranya berjalan, dengan gaya kayang, mirip hantu Sadako dalam film horror Ring (1998). Yang legendaris itu. Latar belakang Kirby Johnson sebagai seorang dancer, tampaknya, sangat membantu perannya dalam film The Possession of Hannah Grace ini.

Namun, meski demikian, sayangnya, untuk sementara, respon dari para kritikus kurang positif terhadap The Possession of Hannah Grace. Mereka menilai latar belakang kisah Hannah Grace kurang digambarkan dengan baik. Sehingga akar masalah dari seluruh kejanggalan yang terjadi dalam film rilisan Screen Gems ini tidak terjelaskan. Siapa Hannah Grace sebenarnya? Apa yang dialaminya sebelum kerasukan? Penonton tidak akan pernah mendapat jawabannya. Dia hanya digambarkan sebagai gadis dengan setan di dalamnya.

Begitu pula dengan latar belakang sang protagonis: Megan Reed. Yang kurang diekspos. Masa lalunya hanya ditampilkan lewat flashback singkat. Mungkin, hanya sekitar 45 detik. Namun, untungnya, akting Shay Mitchell terbilang cukup baik dalam menghidupkan karakter Megan yang muram. Yang, dikisahkan, sedang mengalami depresi itu.

Film horror, biasanya, memang memantik rasa penasaran penonton. Terutama, yang berkaitan dengan tema pengusiran setan. Namun, meski demikian, pada akhirnya, film tentang eksorsisme memang jarang menuai pujian dari para kritikus. The Possession of Hannah Grace termasuk salah satunya.

***

The Possession of Hannah Grace

Sutradara: Diederik Van Rooijen
Produser: Todd Garner, Sean Robins
Penulis Skenario: Brian Sieve
Pemain: Shay Mitchell, Grey Damon, Kirby Johnson, Stana Katic
Musik: John Frizzell
Sinematografi: Lennert Hillege
Penyunting: Stanley Kolk, Jake York
Produksi: Broken Road Productions
Distributor: Screen Gems (Amerika Serikat), Sony Pictures (Internasional)
Durasi: 85 menit
Genre: Horror, Mystery, Thriller
Kategori Usia: R (17+)
Budget: USD 9,5 juta
Rilis: 30 November 2018 (Amerika Serikat & Indonesia)

Rating (hingga 30 November 2018)
IMDb: 6,4/10
Rotten Tomatoes: 20%
Metacritic: 46/100

***

Edwin Dianto
Pekerja Teks Komersial, Baper Blogger & Writer
E-mail: edwindianto@gmail.com
Blog: edwindianto.wordpress.com
Follow Twitter & Instagram @edwindianto & @filmaniaindo untuk info film-film terbaru.

Ulasan Film: The Possession of Hannah Grace (2018)

2 thoughts on “Ulasan Film: The Possession of Hannah Grace (2018)

  1. Iya sih, latar belakang Hannah Grace memang kurang dijelaskan. Tapi secara keseluruhan aku suka sama film ini. Durasinya nggak terlalu lama tapi bener-bener kerasa horornya dan nggak kebanyakan jumpscare.

Leave a comment