Preview Film: Blair Witch (2016)

Pada tahun 1999, Amerika Serikat sempat dihebohkan oleh kabar ditemukannya video rekaman oleh polisi. Yang mengungkap nasib tiga mahasiswa yang hilang saat membuat film dokumenter di sebuah hutan. Di Maryland. Pada bulan Oktober 1994.

Video tersebut kemudian ditayangkan di bioskop. Sebagai sebuah film dokumenter. Yang berjudul The Blair Witch Project (1999). Yang, ternyata, mendapat sambutan luar biasa dari penonton. Namun, di kemudian hari, terungkap bahwa kisah dalam video rekaman tersebut adalah fiksi. Alias rekayasa.

Akan tetapi, sudah banyak penonton yang telanjur menyaksikan The Blair Witch Project di bioskop. Bahkan, tak sedikit yang percaya bahwa kejadian dalam video tersebut memang kejadian nyata. Karena filmnya memang terlihat seperti dokumenter asli!

Kala itu, promo The Blair Witch Project memang disebarkan lewat internet. Dalam bentuk laporan polisi palsu. Mengenai hilangnya tiga orang mahasiswa di dalam hutan. Bahkan, saat film tersebut diputar di Sundance Film Festival, tim produksi membagikan selebaran tentang hilangnya para pemeran utamanya. Akibatnya, situs film berdurasi 81 menit tersebut dibanjiri 80 juta pengunjung. Berkat teknik marketing palsu. Yang kemudian menjadi viral dan menyebar ke seluruh dunia itu.

The Blair Witch Project, akhirnya, tercatat sebagai salah satu film indie tersukses sepanjang masa. Dengan modal hanya USD 60 ribu, film rilisan Artisan Entertainment tersebut mampu meraup pemasukan USD 248 juta secara global!

Kesuksesan itulah yang, tampaknya, mendorong Lionsgate untuk merilis sekuelnya. Yang berjudul Blair Witch. Namun, kali ini, tidak ada lagi trik promosi yang menipu calon penonton seperti 17 tahun yang lalu. Meski awalnya sempat dirahasiakan, film yang semula berjudul The Woods ini, akhirnya, secara resmi diungkap sebagai lanjutan dari The Blair Witch Project. Dalam ajang Comic-Con 2016 di San Diego. Pada bulan Juli yang lalu.

Dari segi cerita, kisah film Blair Witch ini mirip dengan pendahulunya. Yaitu, tentang sekelompok muda-mudi yang memasuki hutan angker: Black Hills Forest. Di Maryland. Dengan dipandu oleh penduduk setempat, mereka ingin mengungkap legenda penyihir misterius (blair witch). Yang, diduga, berhubungan dengan hilangnya salah satu kakak muda-mudi tersebut bertahun-tahun yang lalu.

Karakter utama dalam film berdurasi 89 menit ini, James Donahue (James Allen McCune), memang dikisahkan sebagai adik Heather Donahue. Salah satu mahasiswi yang hilang dalam film The Blair Witch Project dulu.

Dalam film ini, dikisahkan, awalnya, petualangan para muda-mudi tadi di dalam hutan berjalan lancar. Namun, saat malam tiba, semuanya berubah. Teror demi teror pun mulai bermunculan. Selain itu, suasana hutan yang gelap juga membuat keadaan semakin mencekam. Cerita mengenai blair witch, yang mereka kira hanya legenda itu, ternyata, memang benar adanya. Dia siap mengancam nyawa para muda-mudi tersebut. Satu-persatu!

Btw, seperti film pendahulunya, Blair Witch juga masih menggunakan teknik found footage (rekaman temuan). Yaitu, apa yang kita tonton, seolah-olah, direkam langsung oleh orang-orang di tempat kejadian. Tanpa naskah. Dan tidak diedit secara profesional.

The Blair Witch Project, rilisan tahun 1999, memang dikenal sebagai film found footage pertama yang meledak di pasaran. Meski bukan film pertama yang menggunakan konsep found footage, The Blair Witch Project dianggap sebagai peletak dasar bagi film-film dengan konsep serupa. Selain itu, para pengamat dan kritikus pun mengakui, bahwa film besutan sutradara Daniel Myrick dan Eduardo Sánchez tersebut merupakan salah satu film horror/thriller terbaik sepanjang masa.

Berkat The Blair Witch Project, format dokumenter palsu, alias pseudo documentary, banyak diadopsi oleh film-film thriller dan horror lainnya. Seperti Paranormal Activity (2007) dan Cloverfield (2008). Yang juga sukses di pasaran itu. Bahkan, Paranormal Activity sampai dibuat menjadi enam seri. Dengan seri film yang terakhir berjudul Paranormal Activity: The Ghost Dimension (2015).

Setelah menjadi fenomena, sebenarnya, The Blair Witch Project sempat dibuat prekuelnya. Dengan judul Book of Shadows: Blair Witch 2. Namun, film rilisan tahun 2000 yang tidak memakai teknik found footage tersebut tidak sesukses pendahulunya. Bahkan, mendapat banyak kritik negatif dari penonton.

Kegagalan Book of Shadows, tampaknya, membuat sutradara Adam Wingard kembali menerapkan found footage dalam film ini. Ia mengulang formula yang sama. Yang dulu sukses digunakan oleh duo Daniel Myrick dan Eduardo Sanchez itu. Selama ini, Adam Wingard dikenal sebagai sutradara muda yang kerap menghasilkan film-film horror dan thriller. Semacam You’re Next (2011), V/H/S (2012), The ABCs of Death (2012), dan The Guest (2014).

Namun, sayangnya, setelah dirilis di Amerika Serikat pada 16 September 2016 yang lalu, upaya Adam Wingard untuk menyamai kesuksesan film yang pertama, tampaknya, kurang berhasil. Meski jauh lebih baik daripada Book of Shadows, Blair Witch mendapat review negatif dari para kritikus. Memang, film ini masih terasa menyeramkan. Namun, unsur kejutannya dianggap kurang. Karena terlalu banyak mengulang formula yang sudah diterapkan oleh The Blair Witch Project dulu.

***

Blair Witch

Sutradara: Adam Wingard
Produser: Keith Calder, Roy Lee, Steven Schneider, Jessica Wu
Penulis Skenario: Simon Barrett
Pemain: James Allen McCune, Callie Hernandez, Brandon Scott, Valorie Curry, Corbin Reid, Wes Robinson
Musik: Adam Wingard
Sinematografi: Robby Baumgartner
Penyunting: Louis Cioffi
Produksi: Room 101, Snoot Entertainment, Vertigo Entertainment
Distributor: Lionsgate
Budget: USD 5 juta
Durasi: 89 menit
Rilis: 11 September 2016 (TIFF), 16 September 2016 (Amerika Serikat), 7 Oktober 2016 (Indonesia)

Ratings

IMDb: 5,5/10
Rotten Tomatoes: 36%
Metacritic: 46/100
CinemaScore: D+

***

Edwin Dianto
Pekerja Teks Komersial, Baper Blogger & Writer
E-mail: edwindianto@gmail.com
Blog: edwindianto.wordpress.com
Follow Twitter & Instagram @edwindianto & @filmaniaindo untuk info film-film terbaru.

Preview Film: Blair Witch (2016)

Leave a comment