Review Film: The Operative (2019)

Sebelum bioskop-bioskop di Indonesia ditutup akibat pandemi Covid-19, pada akhir bulan Maret 2020 yang lalu, di jaringan Cinema XXI, sempat tayang film The Operative (2019). Yang dibintangi oleh seorang aktris cantik asal Jerman: Diane Heidkrueger, aka Diane Krueger.

Di Amerika, The Operative sudah dirilis oleh Vertical Entertainment sejak 2 Agustus 2019. Sementara itu, penayangan perdananya diadakan di Jerman. Dalam ajang Berlin International Film Festival. Alias Berlinale. Pada 10 Februari 2019 yang lalu.

Kisah film The Operative ini diadaptasi dari sebuah novel berbahasa Ibrani: The English Teacher (judul terjemahan dalam bahasa Inggris). Karya pengarang Israel: Yiftach Reicher-Atir.

Sesuai dengan judul novelnya, film The Operative ini mengisahkan seorang cewek cantik bernama Rachel (Diane Krueger). Yang direkrut oleh dinas intelijen Israel: Mossad. Untuk menjadi mata-mata di Teheran, Iran. Dengan cara menyamar sebagai guru bahasa Inggris dan Prancis.

Btw, awalnya, yang di-plot sebagai lawan main Diane Krueger dalam film The Operative yang berdurasi 116 menit ini adalah Eric Bana. Namun, meski demikian, karena satu dan lain hal, bintang Hulk (2003) tersebut mengundurkan diri. Perannya kemudian digantikan oleh Martin Freeman.

Dari segi akting, sebenarnya, penampilan Diane Krueger cukup oke. Aktris sexy berukuran dada 32B yang melejit berkat film Troy (2004) tersebut mampu berperan apik sebagai Rachel: Seorang wanita biasa yang, akhirnya, menjadi seorang mata-mata. Dengan segala macam gejolak emosi yang dirasakannya.

Namun, meski demikian, sayangnya, penampilan apik Diane Krueger dalam film The Operative ini tidak didukung oleh alur cerita yang menarik. Plotnya, yang maju-mundur, dengan banyak adegan flashback, berpotensi membuat penonton bingung.

Selain itu, film The Operative besutan Yuval Adler ini juga minim kejutan. Alias tidak ada plot twist yang cukup berarti. Ceritanya berjalan lambat dan datar. Serta ditutup dengan sebuah adegan ending yang menggantung. Yang, terkesan, dibiarkan selesai begitu saja.

Di samping plotnya yang datar, unsur sensual dan romantismenya, yang dijadikan sebagai bumbu cerita dalam film The Operative ini, juga kurang kuat. Apalagi, chemistry di antara tokoh-tokoh utamanya juga kurang terasa. Alhasil, dari segi drama, film ini menjadi kurang mengena.

Oleh karena itu, pada akhirnya, The Operative hanya menjadi tontonan yang biasa saja. Yang kurang menegangkan untuk ukuran sebuah film spy thriller. Bahkan, mungkin, banyak penonton yang menganggap film ini cukup membosankan. Mungkin, The Operative bakal lebih cocok jika ditonton di layanan streaming daripada di layar bioskop.

***

The Operative

Sutradara: Yuval Adler
Produser: Anne Carey, Jonathan Doweck, Viola Fügen, Michael Weber
Penulis Skenario: Yuval Adler
Berdasarkan: The English Teacher oleh Yiftach Reicher-Atir
Pemeran: Diane Kruger, Martin Freeman, Cas Anvar
Musik: Frank Ilfman
Sinematografi: Kolja Brandt
Penyunting: Hansjörg Weißbrich
Perusahaan Produksi: Black Bear Pictures, Match Factory Productions, Spiro Films, Archer Gray Productions, Le Pacte, Mountain Trail Films
Distributor: Vertical Entertainment
Durasi: 116 menit
Negara: Amerika Serikat, Israel, Jerman, Prancis
Bahasa: Inggris
Genre: Drama, Thriller
Klasifikasi Usia: R (17+)
Tanggal Rilis: 10 Februari 2019 (Berlinale), 2 Agustus 2019 (Amerika Serikat), 18 Maret 2020 (Indonesia)

Rating (hingga 15 Agustus 2020)
Rotten Tomatoes – Tomatometer: 41% (Rotten)
Rotten Tomatoes – Audience Score: —
Metacritic: 47/100
CinemaScore: —
PostTrak: —
IMDb: 5,6/10
Edwin Dianto (Filmania): 5/10 (C)

***

Edwin Dianto
Pekerja Teks Komersial, Baper Blogger & Writer
E-mail: edwindianto@gmail.com
Blog: edwindianto.wordpress.com
Follow Twitter & Instagram @edwindianto & @filmaniaindo untuk info film-film terbaru.

Review Film: The Operative (2019)

Leave a comment